Minggu, 22 Juli 2018

MENGENAL DIRI
MENGENAL BERSYARIAT
BERHAKIKAT
BERMAKRIFAT
BER MI'RAJ





dari rajaryzalkelayang@gmail.com
di post oleh keluarga.bertuah@gmail.com
Hidup di dunia ini,mau tidak mau kita tetap akan berada pada 4 keadaan,religius atau pun atheis sikap hidup kita tetap saja 4 keadaan ini pasti harus kita lalui dan tampa sadar maupun penuh kesadaran akan kita lakukan dan tidak aakan ada 4 tingkatan ini yang akan kita lalui tampa tahapan atau tingkatan yang telah tersusun secara rapi..dalam pengetahuan keilmuan kita mengenal tahapan tahapan
-syariat..jika sudah pernah mengalami kedaaan ini dan terbujul diri kita (terbujul:lolos) maka kita akan memasuki keadaan
-hakikat/hakekat..pada tahapan atau tingkatan kedua ini,keadaan yang kita alami sudah mulai berbeda dari keadaan syariat dan jika mampu terbujul/terlepas/lolos dari keadaan ini maka kita akan mengalami keadaan yang di namakan
-makrifat....pada keadaan ini kita sudah berada pada keadaan yang jauh lebih mudah sebab dua keadaan yang amat membungkus berbagai kemampuan diri telah terlewati namun keadaan diri pada level ini tidak akan lezat jika tidak pernah lolos dari keadaan bersyariat dan berhakikat,itu sebabnya seseorang yang sudah berkedaan makrifat pasti tidak akan lupa kepada syariat dan kepada hakikat...setelah keadaan ini mampu kita lewati maka kita akan masuk pada keadaan kesadaran hidup dan mati tertinggi yaitu keadaan "MI'RAJ"..pada keadaan ini kondisi diri kita sudah tidak terpandang secara terang benderang mana zahir dan mana yang ghaib,pada keadaan ini kematian bukanlah lagi terlihat sebagai mati nya segala aktifitas diri dan jasad tetapi akan terlihat sebagai terlepasnya diri dari penjara syariat,hakikat dan makrifat sehingga siapa saja yang sudah berada dalam keadaan miraj maka semua akan terlihat nikmat dan segala rasa akan terasa lezat,ibarat kata menyumpah pun dia lezat rasanya apalagi jika dia berdoa...sebuah kelezatan hakiki yang di dambakan oleh seluruh para nabi,wali dan orang orang sholihin..agar lebih menyadari keadaan keadaan ini yang mau tidak mau,anti atau pun seria maka akan coba saya detilkan sampai semampu ilmu pengetahuan yang ada pada saya....

pertama keadaan seseorang yang masih berada pada kondisi syariat
ini keadaan yang paling berat untuk di jalani dalam hidup ini sebab..segala sesuatu yang menempel pada diri kita adalah menjadi musuh bagi kita..itu sebabnya orang yang bersyariat jauh lebih tangguh dari orang yang bermakrifat secara zahir dan bathin sebab lawan nya amat berat...keadaan ber syariat ini makna nya adalah keadaan di mana kita di ikat oleh berbagai sebab musabab dari segala sesuatu,yang ber iman kepada tuhan akan di ikat dengan imannya itu dalam bentuk ujian uijian keimanannya ini tergambar pada ayat " apakah cukup bagi manusia hanya dengan mengatakan aku ber iman tampa aku uji kebenaran imannya itu"itu sebab nya orang yang baru bertobat maka ujian syariat nya akan jauh lebih besar seperti dia harus melakukan secara nyata imannya itu dengan sholat,dengan berzikir,dengan membuktikan kalau terpampang di youtube nya video porno dia mampu menolak untuk tidak membuka nya,pada keadaan ini segala sesuatu akan menjadi ikatan atau akan mengikat kepada diri,seperti ketika mendapat kan pekerjaan yang bonafit maka akan sangat mudah terlihat peluang untuk korup,suap menyuap,ketika menjadi panutan orang banyak maka akan terbuka peluang besar untuk melakukan penyelewengan..semua terlihat hanya secara logika saja baru,sekolah,kuliah,bekerja,lalu menikah,punya anak,punya cucu lalu mati...ini lah keadaan yang bernama syariat,orang orang yang tidak mampu lolos dari keadaan yang paling berat ini maka tanda tanda nya sampai umurnya uzur hanya akan menjadi seperti yang tertulis di atas yaitu lahir..mengalami masa indah menjadi bayi,menjadi anak kecil nan imut,lalu sekolah dasar,sekolah menengah,sekolah menengah atas lalu mulai masuk masa remaja,kuliah masuk masa dewasa,bekerja,menikah masuk masa menjadi orang tua,punya cucu masuk masa menjadi sepuh dan mati....tidak ada yang special bagi orang orang yang tidak mampu meloloskan diri dari keadaan syariat,semua terlihat begitu saja terus menerus sampai puluhan generasi..nah jika pembaca mengalami keadaan seperti di atas maka pertanda pembaca masih berada dalam keadaan paling bawah yaitu masih bersyariat saja baru hidupnya...ibarat kata sampai ajal akan menjemput pun kita masih bertanya apakah sholat ini benar atau mengapa harus sholat dan berbuat baik,artinya inti dan keyakinan akan tindakan ibadah selama ini masih dia ragukan...dan perlu di ingat keadaan seperti ini secara zahir dapat di gambarkan hidup hanya sebagai pelengkap penderitaan saja...

berikutnya setelah seseorang mampu terbujul/lolos dari keadaan syariat maka dia akan mengalami mau tidak mau ke keadaan hakikat,pada keadaan ini seseorang sudah agak lumayan enak lah,sebab apa apa yang ada di dalam diri dan batang tubuh nya sudah mulai kalah dan tidak lagi menjadi musuh bagi nya dalam mengarungi kehidupan ini baik dunia maupun kehidupan alam barzah nantinya,pada keadaan hakikat,kita sudah mulai mengenal mana yang diri dan mana yang tubuh,kita sudah akan mulai memasuki keadaan di mana segala yang terlihat akan kita pertanyakan kenapa dia bisa terlihat dan semua yang tersembunyi akan pula kita renungkan kenapa dia bersembunyi,pasti ada manfaat nya setiap segala sesuatu itu memperlihatkan keadaannya dan menyembunyikan keadaannya pula,artinya pada keadaan hakikat ini kita sudah mulai kenal manfaat dari segala sesuatu bukan lagi seperti masa masa berada pada keadaan bersyariat,buta tuli dan bisu...
tetapi jangan lupa,seseorang tidak akan mampu untuk berada pada keadaan ber hakikat jika dia tidak berada dan melaksanakan secara sempurna keadaan bersyariat,penyebabnya..manfaat itu tidak akan di kenal jika kita tidak kenal zahir nya di sebalik manfaat tersebut,orang tidak akan kenal manfaat sholat jika dia tidak pernah mengerakan tubuh dan diri nya untuk sholat...tanda tanda orang yang sudah berada dalam keadaan hakikat ialah,jika dia masih bayi maka dia tidak saja menangis jika menginginkan sesuatu,seperti bayi lainnya yang membisakan diri seperti itu..bayi yang berada dalam keadaan hakikat dia boleh jadi akan tersenyum atau mengerdipkan mata jika menginginkan sesuatu..jika dia telah kuliah maka dia akan mulai mendapat lezatnya berjalan kaki berangkat ke kampus,dia akan mulai menikmati masa masa indah bertemu mahasiswi yang bening bening di kampus,dia mulai sejak awal masuk kuliah sudah mengenal kekohohan akan pilihanm jurusan yang dia pelajari,secara bathin orang yang sudah mampu berada dalam keadaan ber hakikat,dia sudah mulai bisa tersenyum ketika orang lain mencaci maki nya sebab dia sudah kenal manfaat senyum mampu meruntuhkan keangukahan seorang raja yang zalim sekalipun..tanda tanda yang amat jelas bahwa kita telah berada di keadaan hakikat ialah,melihat dan mengalami sendiri manfaat manfaat dari segala sesuatu itu secara zahir,contoh..tampa di rencanakan,berbicara dengan seseorang yang tengah mengalami masalah dalam keuangan,lalu tiba tiba orang itu menceritakan bahwa dia mengamalkan sholawat nabi dan dua hari setelah mengamalkan itu tiba tiba saja pekerjaannya yang sudah tujuh tahun lalu mendapat bayaran,padahal orang tersebut tidak menyadari dan tidak mengetahui bahwa yang mendengar juga tengah terlilit hutang dan mencari doa doa yang terbukti ampuh untuk dapat mencicil hutangnya...jika pembaca mengalami keadaan keadaan seperti ini maka mau tidak mau pembaca telah tengah berhakikat,jadi hakikat itu tidak mutlak milik orang orang yang menempuh jalan spiritual saja..semua yang hidup di dunia akan menjalani empat keadaan tadi termasuk bangsa jin,hewan dan tumbuh tumbuhan..inti nya jika pembaca sudah mampu masuk pada keadaan berhakikat maka taqdir hidup seperti keadaan bersyariat di aats dapat pembaca hindari..boleh di kata hidup di anggab tua bukan hanya karena umur nya yang sudah tua tetapi di anggab tua karena manfaat atau ilmu nya yang tua.

selanjutnya keadaan ber makrifat...banyak dari pembaca pasti mengira bahwa ber makrifat itu adalah mutlak milik para syech dan tuan guru saja,ini bukan koridor untuk orang seperti kita,mulai sejak membaca tulisan ini saya sarankan untuk memudarkan ingatan seperti itu,sebab makrifat bukanlah sebuah metode atau keilmuan para syech dan tuan guru saja,makrifat sesungguhnya adalah sebuah keadaan yang terniscaya akan di alami oleh semua makhluk yang bernyawa,malaikat bermakrifat kepada perintah tuhanya,iblis bermakrifat kepada keadaannya,jin bermakrifat kepada alam jin nya,manusia bermakrifat kepada diri nya,hewan bermakrifat kepada bentuk di ciptakannya dan tumbuhan bermakrifat kepada sesuatu tempat dia tumbuh...tanah,air,batu,kayu,besi,angin,api bermakrifat kepada "jasah" nya (jasah:evolusi atau bergeraknya)...jadi semua makhluk itu bermakrifat sebagai bentuk dari perjalanan hidup yang harus dia alami..tidak akan bermkarifat segala sesuatu jika dia tidak mengalami sesuatu artinya sesuatu yang tidak bermakrifat itu adalah sesuatu yang mati baik secara zahir maupun secara bathin...jadi bermakrifatlah pembaca agar pembaca dapat di anggab sebagai makhluk yang pernah hidup...contoh yang paling mudah seseorang berada dalam keadaan bermakrifat ialah,orang yang masih hidup pasti akan mengingat orang yang telah mati bahkan banyak orang yang masih hidup mampu bertemu dengan orang yang sudah mati seperti mimpi bertemu arwah kedua orang tua..keadaan seperti ini adalah keadaan bermakrifat..pada dasarnya ber makrifat itu adalah kebiasan paling dasar dari manusia itu sendiri...seperti ketika kita hidup lalu memandang kita kepada nan hidup ini tiba tiba terpandang kita akan mati suatu saat nanti,tampak jelas pandangan bahwa kita pasti mati itu,tidak samar samar dan tidak sengaja di bantah dengan ucapan "ahh itu urusan belakangan yang penting hidup ini dulu yang di dahulukan,..nah pandangan yang tak terbantahkan itu lah yang di namakan pembaca tengah bermakrifat dan mau tidak mau berada dalam keadaan ber makrifat,semua orang pasti pernah menyadari bahwa apapun kisahnya dia tetap harus mati bahkan orang orang yang telah mati saat ini dulu juga selalu terpandang bahwa dia akan mati..maka oleh itu semua orang pasti pernah masuk pada keadaan makrifat dan makrifat adalah keadaan yang jauh amat enak dari pada dua keadaan bersyariat dan berhakikat..bermakrifat itu tidak lagi melawan apa apa yang melekat di tubuhnya sebab pahit manisnya apa apa yang melekat itu sudah di rasakannya sehingga daya tarik yang melekat itu tidak lagi menggugah jasad dan akal pikirannya,seperti ketika melihat setumpuk uang suap saat dia sudah berada pada keadaan makrifat,uang itu tidak lagi menjadi hal yang menarik nya untuk berbuat dosa apa sebabnya...? sebabnya dulu sewaktu masih dalam keadaan bersyariat dia sudah pernah masuk penjara karena suap,terasa olehnya pahit penjara dari pada membelanjakan uang suap itu,karena sudah pernah bersyariat penjara karena suap maka dia mampu lolos dari keadaan bersyariat naik pada keadaan berhakikat,setelah lolos dari berhakikat dia masuk pada keadaan bermakrifat.
orang bermakrifat walau pun sudah bisa terbujul atau lolos dari keadaan bersyariat dan berhakikat namun dia masih terpandang pada keadaan syariat dan hakikat,artinya manis dan pahit nya keadaan keadaan itu masih terbayang namun baik manis maupun pahit itu tidak lagi dapat mengikat kemakrifatannya..agar bener bener lepas pandangan dari manis dan pahit itu,seseorang akan masuk pada keadaan ber MI'RAJ.

apa itu mi'raj...? pasti kita lebih kenal mi'raj karena kejadian baginda nabi muhammad yang di isra mi'rajkan..makna secara keadaannya memang tidak jauh dari peristiwa itu hanya saja mi'raj dalam hidup ini kejadiannya yang berbeda jauh dari kejadian bagainda nabi muhammad,miraj itu adalah ilmu sebab walau pun rasullallah itu di mi'rajkan allah ta'ala tetapi tetap ada ilmu nya..arti lainnya sebelum beliau di mirajkan..rasullallah di berikan dan di ajarkan berbagai ilmu terlebih dahulu oleh allah melalui malaikat malaikatnya dan sampai hari ini malaikat khusus yang mengajarkan ilmu ilmu agar selamat sentosa saat mi'raj itu masih mengajarkan ilmu ilmu nya pada umat baginda nabi muhammad pada khususnya dan kepada umat manusia lain pada umumnya,hanya malaikat yang khusus mengajarkan ilmu miraj ini yang tidak banyak di kaji dan di dalam oleh umat baginda muhammad saat ini,kalau pada masa dua ratusan tahun yang lalu masih banyak majlis majlis yang mendalami ilmu ilmu dari malaikat khusus ini bahkan umat hindu pada masa lalu termasuk yang getol mempelajari nya sehingga berbagai adab dan metode moksa/mi'raj dapat terlaksana dengan baik oleh mereka..jangan mengira saya mengetahui ilmu ini,sampai hari ini pun saya juga tidak mengetahui bagaimana ilmu nya..kalau malaikatnya insyaallah pernah tuan guru saya menyebutkan itu pun sekali saja seumur hidup beliau menyebutnya,setelah itu tak pernah lagi saya mendengar nya walau air mata darah pun yang keluar saya menangis meminta tata cara nya tak sudi beliau mengajarkan...jadi ketika seseorang berada dalam keadaan ber ilmu maka dia tengah berada mau tidak mau dalam keadaan ber miraj...pada keadaan ini tanda tanda nya adalah segala yang tampak di mata zahir apalagi di mata diri nya akan terkumpul sebagai sebuah ilmu,melihat air terlihat ilmu yang terkandung di dalam air,melihat angin tampak ilmu di dalam angin,melihat batu tampak ilmu di dalam batu,terlihat besi tampak ilmu di dalam besi,orang yang sudah miraj guru nya adalah diri nan sebenar diri tadi lah,di ilmu kan segela yang zahir dan yang bathin oleh diri itu kepada jasad,pada masa ini seseorang sudah terlepas ikatannya dari keadaan syariat hakikat dan makrifat,artinya jika dia sholat maka dia sholat bukan karena sholat itu menyebabkan tercegah nya perbuatan keji dan mungkar lagi,(causaslitas zahir) pandangannya pun bukan lagi hanya memandang hikmah di sebalik suatu kejadian..cara hidupnya pun bukan lagi mengenang awal dan akhir,sudah terbujul atau lepas dari hal hal seperti itu,miraj akan menyebabkan seseorang berada dalam keadaan menjadi manfaat untuk makhluk lainnya baik manusia maupun jin,dari nya atas kehendak allah ta'ala dunia ini menjadi terang dengan lampu lampu ber aneka ragam beserta televisi dan alat alat komunikasi jadi tesla ataupun einstein penemu listri dan lampu tampa mereka kehendaki dan sadari telah masuk ke dalam keadaan bermi'raj tentu saja sebelum ber mi'raj mereka telah terbujul atau telah mampu lolos dari keadaan bersyariat,berhakikat dan bermakrifat.

titik point yang mungkin pembaca harus gayung dari tulisan ini
kita hidup di dunia ini harus bener bener mengenal kita berada dalam keadaan atau kondisi yang mana,sehingga dengan mengenal keadaan kita berada maka kita akan dapat menentukan bentuk ikhtiar untuk mengkondisikan keadaan kita tersebut...seperti

-jika kita masih berada dalam keadaan bersyariat maka tatkala masalah dalam hidup itu datang maka kita dapat mengambil tindakan sesuai dengan keadaan yang kita alami,saya contohkan lebih detil..jika pembaca masih dalam keadaan bersyariat ketika ada masalah maka atasi lah masalah itu dengan bergerak,seperti memperbanyak pekerjaan,memperbanyak bertemu orang orang..kalau masalah itu umpamanya datang dari hal hal mengenai bathin seperti sholat nya masih bolong bolong,atau masih malas sholat maka tindakan yang di ambil adalah sering sering bergerak ke masjid untuk sholat berjamaah,jangan malah mengambil tindakan pada keadaan ber hakikat atau lebih parah lagi tindakan usaha dalam bermakrifat,orang kita itu masalah nya ya itu itu saja sejak dulu yaitu sering ndak tepat kunci dengan gemboknya saja...jadi ketika pembaca menyadari tanda tanda bahwa pembaca masih berada dalam keadaan bersyariat dari tanda tanda yang saya jelaskan dalam tulisan ini maka ketika ada masalah,segeralah menyelesaikan masalahnya dengan usaha atau ikhtiar bergerak sebab keadaan bersyariat memang keadaan di mana kita hanya memandang yang zahir zahir saja begitu juga penyelesaiannya.

-jika pembaca menyadari bahwa pembaca saat ini masih berada di keadaan hakikat maka jika terjadi masalah maka segeralah selesaikan masalah tersebut dengan tindakan "doa",sebab orang berhakikat sudah terlepas dari keyakinan bahwa segala sesuatu itu terjadi bukan hanya karena yang zahir tetapi ada suatu hkmah berbentuk halus yang menyertai terjadinya sesuatu tersebut...nah doa adalah cara paling tepat untuk mengkondisikan kembali sesuatu yang halus yang terjadi pada masalah yang pembaca hadapi,jangan terbalik...masalah tersebut pembaca atasi dengan banyak bekerja dan bergerak ke sana kemari siang malam sebab keadaan pembaca sudah tidak dalam keadaan bersyariat lagi sehingga gerak dan kerja siang malam itu tidak akan menghasilkan suatu kekuatan pada diri pembaca.

-berikutnya jika pembaca menyadari bahwa pembaca berada dalam keadaan bermakrifat lalu terjadi masalah dalam kehidupan ini seperti terlilit hutang,di berhentikan kerja,bini minta cerai dan lain sebagainya maka atasi juga dengan tindakan makrifat yaitu memasang "niat" seperti jika hendak meminta tolong kepada orang pintar karena bini nya minta cerai maka pasanglah niat baik pada orang pintar tersebut,berniat lah selalu baik kepada allah ta'ala..pandangilah dengan segela sesuatu yang baik pada istri pembaca itu..ada berapa banyak orang yang mengamalkan doa doa agar istri nya tidak minta cerai tetapi niat yang di pasangnya saat berdoa tidak baik,ada berapa banyak orang yang membaca surat yasin tapi niat nya agar usaha orang lain sepi..ini yang saya maksud orang tersebut belum mengenal diri sehingga tidak kenal dia berada dalam keadaan apa..jadi ketika berhakikat pakai lah doa untuk ikhtiar pembaca namun ketika pembaca berada dalam keadaan makrifat pakai lah 'niat'.

-dan yang terakhir jika pembaca menyadari bahwa pembaca berada dalam keadaan mi'raj,..maka jika terjadi masalah maka ikhtiarlah dengan ilmu,contoh ketika saudara membuka usaha servis electronik,terjadi sepi pelanggan,maka jangan langsung usaha minta pelarisan ke dukun atau minta doa kepada pak kiyai..kan sudah jelas anda tengah berada pada keadaan mi'raj yaitu keadaan ber ilmu,maka di perdalam ilmu elctronika pembaca,sebab sepi nya pelanggan itu karena pelanggan merasa kurang puas dengan perbaikan televisi yang pembaca lakukan..ini hanya sebentuk gambaran sederhana nya saja,saya gunakan bahasa pasaran lah biar kita sama sama mengerti...saya minta ampun dan maaf kesalahan dan kelemahan serta dangkalnya pengetahuan saya dalam tulisan ini,semoga halal dunia akhirat apa apa yang saya keluarkan dan apa apa yang saya makan...assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh