Mumpung libur panjang 3 hari jadi punya cukup waktu
kosong,iseng iseng mengingat pengalaman dulu dulu bertemu dengan berbagai
karakter kawan di rantau,..merantau itu jika di renung renungkan lebih banyak
indah nya dari pada sakit nya,walau makan adalah sesuatu yang sangat berharga
bak intan permata saking sulit mendapatkannya namun perjalanan,pengalaman dan
pergaulan bersama kawan kawan seperantauan sungguh telah dapat menggantikan
rasa lapar walau hanya sementara...saya memanggilnya bang ujang seorang pemuda
dengan umur 3 tahun di atas saya saat itu,dia berasal dari ranah sriwijaya
palembang sumatera selatan,walau pun saya berasal dari tanah melayu Riau namun
karena kedekatan saya dengan pak ahmad jaya cukup lama (adik nya pak almarhum
taufiq kemas) sehingga saya dapat pasih berbahasa palembang,lagi pun bahasa
kelayang kampung saya juga tidak begitu jauh bunyi konsonan dan logat nya
dengan bahasa lubuk linggau palembang sehingga persahabatan saya dengan bang
ujang semakin kental dan akrab..saking akrab
dan sama sama susah nya di rantau,rokok pun kerap di hisab sebatang
berdua,dengan aturan pemilik rokok menghisab 3 kali hisapan dan yang meminta
menghisab dua kali hisaban...heheheee..ahh waktu memang sangat cepat berlalu
dan setiap masa ada hikmah nya yang selalu berbeda beda,tidak akan ada kesamaan
pada setiap masa pada hakikatnya,semoga rahmat,kesehatan dan kesuccessan selalu
menyertai bang ujang yang entah di mana kini berada..amin allah humma amin.
Bang ujang menurut saya seorang perantau sejati,memiliki
banyak sekali pantangan dalam merantau...di larang mencuri,di larang mencaci,di
larang berzina dan yang paling berat di larang menggunakan ilmu ghaib nya di
negri sendiri,jadi sejak berangkat dari kampung bang ujang memang bertujuan
mencari rezeki di luar negri..jadi sesampai nya di batam maka setiap sebulan
sekali dia berangkat menyebrang ke singapore,dua minggu di singapore menyebrang
ke johor malaysia dan dua minggu berikut nya di akan berangkat ke brunei,..nah
biasanya di negri brunei dia agak lebih lama bekerja sebagai supir taxi,setelah
mendapatkan cukup rezeki barulah dia pulang kembali ke batam untuk mengirimkan
uang kepada orang tuanya,..bang ujang memiliki 8 adik perempuan semua dan hanya
dia seorang laki laki yang paling tua sehingga tanggung jawabnya begitu besar
kepada kedua orang tua dan adik adiknya,..allah sungguh maha adil,bang ujang di
berikan satu ilmu oleh leluhur nya sehingga mempermudahnya dalam mencari rezeki
untuk keluarga nya padahal waktu itu dia masih bujangan,menurut dia..hampir 6
bulan lamanya setiap malam,bang ujang di bangunkan oleh datuknya yang telah
wafat untuk membaca alquran,dan setelah di bangunkan itu tubuhnya bergerak sendiri
mengambil wudhuk dan membaca alquran walau pikirannya menolak karena mengantuk
dan lelah,..dan surat yang selalu terbuka setiap kali dia melakukan fenomena
itu ialah surat THAHA,ber ulang ulang kali dia mencoba membuka surat yang lain
namun lembaran kertas tersebut terasa berat dan lengket namun jika tangannya
membuka surat thaha,alquran begitu mudah terbuka..lebih aneh nya lagi setiap
mulut nya sampai pada bacaan surat thaha ayat 115,maka dia akan mengulang ulang
bacaan pada ayat tersebut,mulut dan otak nya tak mampu membaca ayat lainnya
seperti lupa,sehingga yang terjadi ialah dia akan terus mengulang ulang bacaan
ayat ini sebanyak 115x,setelah itu barulah tiba tiba dia dapat membaca kembali
ayat lainnya sampailah surat thaha itu selesai,lama lama dia berpikir..ada apa
dengan surat thaha tersebut dan mengapa pula setiap sampai pada bacaan ayat 115
itu dia menjadi lupa dan tak bisa membaca ayat lainnya,..selama 6 bulan pikiran
itu berkecamuk dan ending nya pada suatu hari saat akan mengurus pasport di kota
palembang,mungkin karena kurangnya imformasi uang yang di bawa jauh dari cukup
untuk biaya membuat pasport,saat pembayaran dia terbaca ayat 115 surat thaha
tersebut,tiba tiba saja kasir pembayaran lupa jumlah biaya membuat pasport
tersebut sehingga kasir sendiri yang bertanya berapa biaya pembuatannya..maka
dia spontan saja menyebut jumlah uangnya dan di terima oleh kasir...alhamdu
lillah pasport sudah di tangan,kini bagaimana caranya hendak pulang sebab uang
pun telah ludes habis,terpikir olehnya untuk naik saja dulu mobil angkutan
nanti sampai di rumah baru bilang sama supir nya untuk di bayar,sebab uang di
rumah masih ada kalau hanya untuk sekedar ongkos mobil,maka naik lah dia mobil
ke arah lubuk linggau...namun di tengah perjalanan,penumpang di mintai
ongkos,sebab memang begitu aturannya,bang ujang kelabakan lagi dan entah dari
mana ide nya..terbaca kembali ayat 115 surat thaha tersebut,stokar mobil
angkutan tersebut kembali bertanya kepada bang ujang,berapa ongkos ke lubuk
linggau...nah bang ujang dapat kembali diskon namun kini mau di sebut berapa
juga tak tau sebab uang di kantong benar benar tidak ada,jadi dia jujur saja
kepada stokar tersebut bahwa uang nya memang lagi tidak ada tetapi nanti
sesampai nya di rumah dia akan membayarkan ongkos nya,..sesampainya di
rumah,dia meminta tolong kepada supir untuk menunggu sebentar sebab dia akan
mengambil uangnya,baru saja dia masuk ke pintu rumah itu mobil sudah langsung
tancap gas alias berangkat,...bang ujang kaget juga namun dia berkata lagi
dalam hati “ supir itu barangkali lupa”.
Setelah sampai di pulau batam,bang ujang bekerja sebentar di
PT DERMOT ( perusahaan galangan kapal bonafit) suatu hari saat melakukan check
up engine setelah kapal selesai di service,para mechanik harus ikut saat test
drive kapal tersebut sebelum di lakukan pembayaran service,..jadi kapal
berlayar lah test drive ke singapore,sesampai nya di singapore bang ujang harus
membawa laporan ke office perusahaan induk pt dermot singapore,salah nya bang
ujang lupa tidak bawa pasport atau lebih tepatnya pasport yang telah di siapkan
untuk naik ke darat terlupa di bawa,jadinya saat berada di check point,..bang
ujang di tolak masuk,saat seperti ini lah terbaca kembali ayat 115 surat thaha
tersebut,apa yang terjadi..? pemeriksa check point tiba tiba memanggil nya
kembali dan malah bertanya hendak kemana,mengapa dari tadi belum juga
masuk,alhamdu lillah bang ujang dapat masuk ke tanah singapore dengan di antar
langsung oleh salah satu karyawan pemeriksaan tersebut....tiga kali pengalaman
super aneh ini telah menyadarkan bang ujang bahwa leluhur nya yang datang
memerintahkan untuk membaca surat thaha tersebut ternyata telah memberikan
sebuah ilmu ghaib yang berlandaskan shahih alquran dimana dapat dia gunakan
sebagai niat awal nya untuk dapat bekerja di luar negri,maka dengan keyakinan
penuh maka bang ujang memutuskan untuk berhenti bekerja dari perusahaan di
batam lalu berniat berangkat mencari rezeki di luar negri,....hari itu saat
akan berangkat,saya telah ber ulang ulang kali mengingatkan bahwa ‘jangan lupa
pasport nya di bawa bang’dan ternyata saat sudah sampai di pelabuhan
s’pore...pasport nya benar tertinggal di batam,menurut dia mau balik tentu akan
menghabiskan uang dan mau masuk tentu pasti di tangkap sementara dia telah
berbaris di barisan pintu masuk kedatangan pelabuhan singapore,mana antri nya
sangat panjang lagi..heheee...dalam keadaan seperti itu lah,dia niat kan secara
khusus membaca ayat 115 surat thaha tersebut dengan cara yang di duga duga
saja,saat tiba di hadapan karyawan imigrasi s’pore..karyawan tersebut malah
menyalami dia dan ngobrol sangat akrab seperti seorang kawan lama tak
berjumpa..alhamdu lillah dia masuk ke negri singapore dan dua minggu bekerja
sebagai supir taxi...sejak itu bang ujang bekerja di beberapa negri yang telah
di sebutkan tadi tampa menggunakan pasport,cukup dengan menggunakan pasport
ayat 115 surat thaha,lagian pun selama bekerja di luar negri bang ujang tidak
pernah melakukan tindakan pidana atau masalah,adat sebagai orang melayu
palembang tetap di jaga nya,mencari rezeki yang halal dengan cara yang baik
adalah amanah dari orang tuanya....pernah sekali dia menggunakan pasport masuk
ke brunei,malah di tolak masuk...hingga dia lebih yakin menggunakan pasport
surat thaha saja dari pada pasport negara...heheeeeeeee