Sabtu, 12 Oktober 2019

BACAAN ILMU ORANG DULU DULU





dari BANG RRK utk keluarga.bertuah@gmail.com
Assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh...jauh sebelum di kenal dan menyebarnya syariat dalam bentuk agama,leluhur leluhur di bumi nusantara ini sudah mengenal tauhid,yaitu bertauhid ialah kenal mengenal dengan tuhan yang maha esa,mengenal siapa tuhan itu bernama sesungguhnya,kenal bahwa segala sumber kekuatan itu berada mutlak dalam genggaman tuhan yang maha esa tadi dan bertauhid juga dapat di aplikasi kan sebagai keyakinan utuh bahwa tuhan itu ghaib,jadi leluhur leluhur kita di nusantara ini jauh lebih selamat dari pada leluhur leluhur di belahan bumi lain seperti orang dulu dulu yang hidup di tanah babilonia,persia,arabic dan belahan bumi erofa yang menyembah berhala hala serta menyatakan tuhan sebagai dewa dewa,ini harus kita ketahui dengan segera sebab betapa bangga dan bahagia nya kita generasi penerus tanah nusantara ini memiliki leluhur leluhur yang paling awal dari sekalian awal nya manusia di dunia ini yang mengenal tauhid dan tidak meng hamba kepada berhala berhala serta dewa dewi,adapun leleuhur leluhur kita yang telah terkontaminasi sehingga bergeser tauhid nya menjadi menyembah berhala,roh roh,dan dewa dewi ini terjadi setelah di kenalnya agama agama baru yang aplikasinya di penuhi dengan syariat syariat atau aturan aturan tertentu,jauh sebelum itu leluhur leluhur kita tetap berpegang kepada tauhid maka oleh itu jika di teliti secara mendalam,spiritual healing yang meletak kan pusat energy kepada benda benda seperti patung,azimat dan benda benda lainnya berdasarkan tahun pembuatan atau tahun adanya patung patung dan benda benda tersebut terjadi hanya setelah agama agama baru dari belahan bumi lain itu masuk saja.

lalu timbul pertanyaan jika leluhur leluhur kita belum memasuki zaman ber syariat,artinya mereka hidup secara horizontal dan vertikal hanya berlandasan tauhid saja/hanya mengenal tuhan yang maha ghaib saja sebagai satu satunya sumber kekuatan..lalu apa yang mereka baca,apa yang mereka seru,apa yang mereka sembah ketika memerlukan kekuatan kekuatan ghaib dalam memecahkan rintangan dan halangan dalam hidup sehari hari mereka...?
ibarat kata mau mengambil kekuatan ghaib dengan wasilah baca bacaan doa,kitab hindu,kitab budha,kitab injil,kitab alquran belum ada,padahal secara de facto/bukti bukti otentik leluhur leluhur kita yang teguh bertauhid ini memiliki berbagai macam ragam kekuatan ghaib,banyak bukti konkrit leluhur leluhur kita mampu memindahkan batu sebesar gajah ke pada suatu tempat yang jaraknya ribuan kilo meter hanya dalam waktu setengah hari saja,membangun kota kota dan gedung gedung peradaban dalam waktu yang sesingkat singkatnya,bisa terhubung dan menggerak kan orang lain dalam jarak jauh tampa menyentuh dan banyak lagi bukti bukti kekuatan ghaib yang di perlihatkan oleh leluhur leluhur kita di nusantara sampai hari ini masih ada dampaknya dan kawan kawan pembaca tentu memiliki bukti lain berbagai kekuatan kekuatan ghaib leluhur leluhur kita tersebut,lalu apa yang mereka baca,apa yang mereka sebut sehingga kekuatan kekuatan tersebut zahir dan sepertinya mudah saja bagi mereka..? jika mereka membaca kitab kitab tertentu,maka tentu saja tidaklah mungkin sebab kitab kitab itu adalah bagian dari syariat sementara syariat akan lahir ketika agama agama tertentu lahir dan pada saat itu amat jelas leluhur leluhur kita belum menemukan suatu agama apapun selain hanya bertauhid kepada tuhan yang maha esa.

bagaimana kalau mereka belum ber syariat/ber agama,kekuatan kekuatan ghaib itu mereka hasilkan dari baca bacaan menyeru syeithan..? kan ada muncul tu pemikiran kita jaman sekarang bahwa segala sesuatu yang di ucapkan atau segala doa yang di lantunkan bukan dari baca bacaan kitab kitab suci maka pasti itu asalnya dari syeithan atau pun jin...oh my god,sek tunggu dulu mas bro..apakah leluhur leluhur kita di nusantara dulu sebodoh itu kah sehingga tidak bisa membedakan mana syeithan mana tuhan,se dangkal itu kah budi pekerti leluhur leluhur kita sehingga tidak bisa membedakan mana kebaikan dan mana keburukan..? jangan lupa lho leluhur leluhur kita di nusantara ini tidak menyembah berhala/patung patung paling tidak leluhur leluhur yang saya katakan bertauhid tadi seperti leleuhur leluhur di belahan dunia lain,sehingga bagaimana syeithan bisa di seru sedangkan syeithan syeithan itu baru di kenal oleh manusia saat bermula mengenal dunia perpatungan/dunia menyembah berhala..jadi apa yang mereka baca sehingga leluhur leluhur kita tersebut memiliki banyak sekali kekuatan ghaib,ingat saya menjelasakan mengenai jaman dimana leluhur leluhur kita bertauhid hidupnya bukan leluhur leluhur yang sudah masuk pada era baru yaitu era terkontaminasi dengan syariat suatu agama agama baru,jadi singkat nya maksud saya ini ialah " apa yang di baca,apa yang di amalkan,apa yang di sebut oleh leluhur leluhur kita di nusantara ini ketika hendak memiliki atau menggunakan kekuatan non fisik nya (ghaib) di saat agama agama dalam bentuk syariat belum masuk ke nusantara" masa masa seperti ini pasti pernah terjadi di nusantara ini..mau di baca kitab hindu,agama hindu belum ada,mau di baca kitab wedha,agama budha belum ada,mau di baca kitab injil,nabi isa belum lahir,mau di baca surat al baqoroh,alquran belum di wahyukan...tetapi mengapa leluhur leluhur kita tersebut terbukti masih bisa memiliki kekuatan kekuatan ghaibi...?

nah apa yang leluhur leluhur baca ketika mereka masih mengenal tahid saja inilah yang pada masa sekarang sudah banyak di tabirkan atau di tutupi baik oleh kepentingan setiap jaman baru  atau pun sengaja di tutupi oleh kepentingan penguasa saat masa masa baru tersebut ada seperti masa kolonial,banyak sekali baca bacaan leluhur pada awal awal tadi di tabirkan atau bahasa kasarnya di ubah ke dalam baca bacaan syariat agar generasi pada masa itu tidak bisa menggunakan kekuatan kekuatan ghaib leluhur leluhur tersebut,kalau pun bisa itu hanya segelintir orang saja sehingga daya juang nya pun amat lemah,lalu apakah baca bacaan tauhid leluhur kita ini sesat,haram,bid'ah jika di baca oleh generasi sekarang...? nah ini silahkan kawan kawan pembaca yang putuskan,paling tidak menurut saya jika di kaji secara agamis/syariat pada masa sekarang ini,sekali saja kita menyebut nama ALLAH seumur hidup atau sekali saja mengakui bahwa tidak ada tuhan selain allah seumur hidupnya setelah itu dia tidak bersyariat maka walaupun kelak mati masuk surga maka tetap ending nya ke surga juga tentu setelah di hajar habis habisan di neraka kan begitu...artinya sekali saja manusia itu bertauhid maka pasti dia akan tetap kembali kepada yang di tauhidkannya itu,apalagi bagi leluhur leluhur kita yang setiap detik bertauhid tadi.

saya kebetulan senang sekali sejak dulu mencari literatur cara cara leluhur kita ini bertauhid jauh sebelum masuknya masa bersyariat,literatur tersebut amat sangat banyak terdapat pada benda benda terpendam yang di gunakan oleh leluhur leluhur tersebut pada masa hidupnya,seperti di pendaman area candi candi,batu batu kali,dan ter khususnya pada benda benda yang dulu di gunakan oleh leluhur tersebut dalam aktifitas ghaibnya baik di alam terkembang ini mau pun di alam bunian,banyak sekali baca bacaan yang di baca oleh leluhur leluhur yang hanya bertauhid itu tersimpan di sana.

-sebagai contoh,dalam salah satu literatur bacaan salah satu dukun kuno yang hidup jauh sebelum masuknya zaman bersyariat/sebelum ada agama hindu,dalam bacaan bacaan yang mereka sebut untuk pengobatan,untuk kedigdayaan (tahan semua senjata),untuk pengasihan,untuk menakluk kan syeithan atau pun jin saat membuka hutan bagi berdirinya bangunan rumah,sedikit pun tidak ada kalimat yang menyebut nama makhluk lain selain hanya nama ALLAH dan nama MUHAMMAD (sekali lagi nama muhammad yg mereka sebut bukan merujuk kepada nabi kita sebagai makhluk allah),hanya saja kemampuan mereka mengembangkan tauhid ALLAH ini yang sangat luar biasa,maksudnya ada yang menyebut kalimat ALLAH dalam empat kejadian,ada juga yang mengembangkan menyebut nama ALLAH ini dalam berbagai bentuk irama yang berbeda beda,gerak napas tertentu bahkan sampai ada berbentuk khusus untuk di tulis menghancurkan dan meringan batu,seperti menulis lafaz allah tadi dengan cara tertentu pada satu batu sehingga batu tersebut tidak bisa menahan kekuatan tulisan tauhid allah tadi yang mengakibatkan batu itu hancur atau ringan,biasanya leluhur leluhur tersebut gunakan untuk membangun rumah dari pasir (ini khusus kekuatan ghaib yang di gunakan leluhur leluhur nusantara membangun istana kerajaan GASIB,yaitu kerajaan pertama sekali asal muasalnya kerajaan siak sri indrapura,jadi batu besar tadi hancur menjadi pasir,setelah menjadi pasir baru di bentuk seperti batu bata dengan menggunakan perekat khusus) nah kalau untuk meringankan batu biasanya di gunakan untuk membangun istana candi atau kerajaan kalau jaman sekarang menyebutnya,batu batu sebesar gajah itu kan mesti di pindahkan dari suatu tempat yang amat jauh ke tempat pendirian candi tersebut jadi tinggal di kurangi saja masa beratnya maka ribuan batu yang di angkut ke tempat pendirian dapat di lakukan oleh satu keluarga saja.

-sebagai contoh nyata lagi...jika kawan kawan pernah tamasya ke istana siak sri indrapura,coba lihat di lantai dua atas,bagian paling depan,ada satu lembar baju yang di rajah dengan bahasa tauhid dimana baju ini adalah baju yang berpungsi untuk tahan terhadap semua senjata,uniknya setelah di baca dengan baik,tulisan pada baju tersebut tidak sama sekali menggunakan bahasa bahasa yang ada dalam kitab kitab suci,tidak pula menyebut nama nama selain nama tuhan yang maha esa,dan pada baju ini masih jelas terlihat bekas bakaran api peluru meriam dan tembakan senapan tetapi bajunya tidak bolong hanya terbakar hitam kecoklatan saja sebagai bukti bahwa baju itu pernah di brondong peluru senjata api/meriam tapi ndak tembus atau tidak sobek,baju ini secara penelitian ilmu textil telah di buat jauh sebelum orang Siak ber agama roh roh,dewa dewi,hindu,budha,islam. (maaf saya tidak masuk kan agama kristen sebab setau saya 100% orang asli siak sejak jaman nabi musa hingga sekarang tidak ada memeluk agama kristen).

-perbedaannya yang amat mencolok hanyalah pada bahasa tauhidnya,yaitu leluhur leluhur di nusantara ini menyeru tuhan yang maha esa itu dengan bahasa dan tulisan yang amat sudah langka pada masa sekarang,yaitu tulisan yang jauh lebih tua dari bahasa 'osing' bahasa orang melayu tua,jauh lebih tua dari bahasa sansekerta tetapi bunyi dan logat mantera atau doa nya tetap menyebut bahwa tidak ada tuhan selain ALLAH yang maha Esa...jadi ketika kawan kawan pembaca menpelajari atau menemukan baca bacaan kekuatan ghaib leluhur leluhur kita tersebut maka jangan langsung mengatakan bahwa itu bacaan sesat,bacaan mengundang jin dan syeithan,bacaan orang orang kafir dan dugaan perendahan lainnya hanya karena kawan kawan tidak mau belajar bahasa bahasa kuno leluhurnya sendiri.

berikut saya berikan contoh bacaan tauhid yang saya temukan pada sebilah besi uranium yang di miliki oleh setiap raja raja syah kerajaan inderagiri riau,seperti kita ketahui besi uranium adalah besi utama yang di perlukan sebagai hulu ledak bom nuklir,penyebabnya besi uranium adalah besi yang paling kuat menahan panas bom nulir terseebut,selain dari besi uranium akan selalu meleleh jika terkena panasnya ledakan bom nuklir,uranium di olah sehingga menjadi titanium lalu bacaan tersebut di tuliskan pada titanium ini dengan tujuan agar besi tersebut tidak hancur oleh bacaan tadi,sebab jika bacaan tersebut di tulis pada selain besi titanium maka besi itu akan berkarat,kropos dan hancur seperti kerupuk hanya dalam hitungan 3 bulan saja,jadi pungsi nya pada tubuh jika di baca maka tidak jauh berbeda dari gambaran bacaan ini di tulis pada besi titanium tersebut,silahkan kawan kawan pembaca sendiri yang menentukan keputusan apa khasiatnya,apa pungsinya,apa daya ghaibnya,benar apa salahnya termasuk bid'ah atau tidak nya..semua keputusan silahkan kawan kawan pembaca yang menentukannya...

di besi tersebut tertulis dalam tulisan sejenis armenia yang jika di translate akan di dapat bunyi bacaan "BIS (berhenti) MIL (berhenti) dan LLAH (berhenti) di jelaskan juga bahwa lafaz "L" di tulis tiga,selanjutnya di jelaskan bahwa cara membaca nya dengan menghirup napas sebanyak tiga kali tingkatan,hirup sekali baca BIS,naik kan lagi hirupannya berhenti baca MIL dan yang ketiga naik kan lagi hirupannya baca LAH dgn lafaz panjang,setelah itu keluarkan dengan menyebut MUHAMMADDDDD.

jadi dari penjelasan bacaan di atas dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya yang mereka baca adalah 'bismillah' tidak ada membaca nama nama berhala,patung patung,roh roh,dewa dewa atau nabi nabi tertentu dalam suatu agama padahal dari jenis waktu atau nilai masa waktu besi ini di sepuh jauh sebelum masa ada nya agama agama bersyariat di sumatera pada umumnya dan di daerah yang bernama inderagiri pada khususnya,di sini lah letak betapa besarnya cara leluhur leluhur nusantara mengembangkan kekuatan ghaibnya dari bacaan tauhid tersebut,ada juga mantera mantera tauhid yang tidak bisa di translate kan ke dalam bahasa yang ada di indoensia saat ini namun bunyi dan tujuannya jelas hanya menyeru tuhan yang maha esa dengan memohon kekuatan ghaib dari tauhid tuhan yang maha esa tersebut,bacaan seperti ini khusus di amalkan oleh leluhur leluhur yang mengkhususkan diri sebagai orang pintar pada masanya kalau sekarang ya seperti paranormal lah...assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh