Minggu, 17 September 2017

MIN ALFATIHA





rajaryzalkelayang@gmail.com
Dulu saya sering sowan/silaturahmi kepada guru saya pak jamil abdullah di nusa tenggara timur,(pengijazah ilmu kekebalan dari ntt)minimal sebulan sekali,walau berat di ongkos namun karena hati senang ada saja jalan rezeki untuk dapat bertandang ke tempat beliau,suatu malam pak jamil mengajak saya bersama pemuda pemuda kampung di sekitaran tempat beliau tinggal untuk wirid surat alfatiha bersama sama,tetapi untuk kali ini wiridnya bukan di dalam rumah tetapi di sebuah kebun kosong yang hanya di tumbuhi rerumpunan bambu,jaman itu di daerah sana kondisi keamanan agak rawan sikit,sehingga mungkin saat serombongan orang orang berpakaian hitam,berpeci masuk ke sebuah kebun kosong di tengah malam,membuat tetangga merasa curiga hingga menelpon aparat...lagi asyik asyik nya berzikir,terjadilah penggerebekan...sekitar 15 aparat datang sambil mengokang senjata,walau tidak di arahkan ke kami namun mendengar suara kokangan senjata laras panjang ini telah cukup membuat mental kami porak poranda kecuali pak jamil yang sudah berpengalaman dalam situasi seperti itu,ternyata suara tadi bukan suara kokangan senjata tetapi suara laras senjata yang patah seperti retak,kalau hanya satu saja senjata yang patah laarsnya mungkin dapat di katakan human eror namun ini semua senjata yang berada di tangan aparat larasnya retak dan sebagian patah,setelah pak jamil menjelaskan kepada komandan aparat bahwa kami bukan aliran aliran tertentu,hanya sekedar melatih wirid saja di alam bebas,akhirnya aparat memahami dan sekaligus pak jamil mengajak para aparat itu untuk bersama sama berwirid surat alfatiha seperti yang tengah kami wiridkan,alhamdulillah semakin banyaklah saudara seperguruan dalam wirid tersebut,seperti apa wirid surat alfatiha yang mungkin karena kharomahnya laras senjata itu menjadi retak dan sebagian patah..? seperti wirid yang di ijazahkan oleh pak jamil abdullah tersebut

bismillahirrahmaa nirrahim
alhamdu lillahi rabbil alamin
arrahmaa nirrahim
(min)maliki yaumiddin
iyyaka naqbudhu wa iyyaka nastain
ihdinast shirothol mustaqim
shirothol lazina an'amta alaihim,ghoiril maghdubi alaihim..wallad dhoolliin,amin.

di wiridkan dalam posisi duduk sambil menghentak hentak kan sedikit betis sebelah kanan ke lantai dan harus di amalkan dalam perkara perkara sunnah saja,kalau untuk aktifitas yang wajib dalam agama membaca alfatiha nya tetap seperti apa yang telah di ajarkan oleh guru mengaji kita sejak kecil,jadi ini hanyalah sebuah bentuk ilmu kebathinan melalui media alfatiha saja.

sore nya saat tengah berkumpul...pak jamil mempersilahkan bagi siapa saja yang hadir di tempat itu dapat mengambil batu cincin yang terkumpul di atas meja tersebut maka cincin bersama batu nya akan menjadi milik nya,semua yang hadir di rumah beliau tersebut segera mendekati dan mengambil batu tersebut namun tak satu pun yang ter angkat,batu cincin itu seperti sebongkah batu gunung sebesar gajah,..sangat berat sekali,dari yang menggunakan tenaga biasa sampai menggunakan tenaga dalam,semua peserta gatot alias gagal total,setelah semua menyerah pak jamil memberikan rahasia amalannya membuat batu cincin tak dapat di ambil oleh orang yang berniat mengambilnya yaitu..beliau wirid surat alfatiha dengan tambahan ayat 'min"seperti di atas dan syarat lainnya saat membaca surat alfatiha dengan ayat kunci min,mata harus focus dan jangan berkedip sedikitpun memandang batu,sebab kalau berkedip maka batu akan ter angkat,maka oleh itu membaca nya dan memandang nya harus saat gerakan mulai mendekat,kalau sudah terbiasa maka mata akan tahan tidak berkedip selama 20 menit...tehnik ini juga dapat di gunakan oleh pak jamil untuk mentransfer dan menarik silat hadiran untuk orang lain,tata cara nya sama namun saat menyebut kata "min"tepuk ubun ubun orang yang mau di bangkitkan silat hadiran,setelah itu baru lanjutkan dengan ayat 'maliki yaumiddin',dari awal sampai orang tersebut selesai melakukan gerakan silat hadiran surat alfatiha yang menggunakan kata 'min'harus terus di baca dalam hati...semakin kuat membaca kata 'min' nya dengan tarikan napas maka akan semakin keras,kencang dan gesit gerakan gerakan seni bela diri ghaib yang pelaku kuasai,kelak gerakan gerakan bela diri ini akan melekat di badan sehingga saat di perlukan akan reflex timbul,baik dalam keadaan hiburan apalagi dalam keadaan bencana.

tetapi ada yang mendapatkan bocoran langsung dari pak jamil bahwa min alfatiha ini sangat reaktif untuk halimunan,soalnya dia pernah mempraktek kannya ber ulang ulang kali,kawan ini berasal dari lombok,dan bekerja di kedah malaysia,walau masuk bekerja di sana di sertai surat surat dan document kerja yang lengkap namun tidak berarti bebas hambatan,ya maklum lah bekerja di negara orang manapun selalu begitu,jangankan di negara orang di negara kita sendiri pun terkadang bekerja juga banyak di hambat oleh pekerja lain,saat dia membeli barang ke pasar dimana pasti akan bertemu beberapa petugas..dia selalu membaca min alfatiha ini,dengan cara...baca sampai pada ayat 'min'tahan napas..melangkah lah kaki kanan sekali,lepaskan napas lalu lanjutkan ayat maliki yaumiddin hingga selesai surat alfatihanya,ada sedikit perbedaan dalam membaca surat alfatiha untuk halimunan yang dia amalkan yaitu pada ayat "iyyaka naqbudhu wa iyyaka nastain" di baca naqbudhuh (di tambah ha) maksud ghaibnya menurut dia ialah jika naqbudhu itu makna nya menyembah kepada iyyaka,maka saat di baca naqbudhuh maka ghaibnya menjadi di sembah,dalam bahasa lombok "di sembah"itu artinya di tutupi....menurut pengalaman dia,sejak mengamalkan cara ini sampai dia pulang ke lombok pensiun,tidak ada satu pun polisi dan petugas imigrasi yang menyapa dan menanyai nya...bahkan saat memberikan pasport ketika pulang ke kampung,petugas imigrasi malah memanggil orang di belakang antriannya,namun karena dia termasuk perantau yang taat hukum maka di baca nya kembali surat alfatiha tampa min baru dia serahkan pasportnya untuk di checklist.

keterangan sederhana mengenai "MIN" dalam alfatiha ini
"menurut pak jamil,surat alfatiha itu memang di khususkan untuk doa kepada AKU/kepada manusia...maksudnya saat membaca ayat alfatiha maka dapat di maknai artinya sebagai permintaan ku,sebagai contoh...alhamdu lillahi rabbil alamin,saat membaca ini maka arti lengkapnya adalah 'aku memuji kepada allah tuhan seru sekalian alam,permasalahannya...aku ini belum sampai kepada ruh,baru sampai ke nama aku jasad...nah dengan menambah 'min'maka aku yang di maksud itu akan menjadi arti " ruh ku memuji kepada allah tuhan seru sekalian alam" jadi min yang di maksud dalam ilmu ini adalah nama bathin dari Ruh....keterangan lebih dalamnya sehingga timbul ilmu ini ialah berdasarkan sebuah hadist " tidak AKU ciptakan dunia ini jika bukan karena engkau muhammad"...pada hadist ini terlihat sekali sebab musabab begitu cinta dan sayang nya allah kepada muhammad,ibarat kata tiada permintaan muhammad itu sesungguhnya yang tidak di redhoi oleh allah semua allah turuti...nah kata min yang di gunakan dalam ilmu ini bermaksud yang aku meminta itu adalah muhammad,insyaallah doa nya akan lebih mangkus...jadi silahkan pembaca pahami di antara kedua keterangan tersebut,setuju "min" sebagai nama ruh,maka yakini sebagai dasar makrifat ilmu ini...suka "min"sebagai maksud muhammad yang meminta...jadikan sebagai dasar ilmu ini,...tak suka kedua dua nya...jangan di baca dan jangan di amalkan..!