Minggu, 20 Agustus 2017

72 TAHUN KAMI MARDEKA
(MENENGOK PEJUANG KEMERDEKAAN DARI SUDUT PANDANG KEBATHINAN)



rajaryzalkelayang@gmail.com
Rata rata umur mereka sekitaran 19 tahun waktu di wajibkan oleh alam untuk ikut berperang,kecut kah hati mereka saat melihat tank vanser para kompeni dan sekutu..? tentu saja sangat ketakutan,bohong kalau ada yang mengatakan tiada rasa takut merasuk ke dalam dada,namun meraja kah rasa takut itu menguasai jasad mereka...?sepalit pun tidak,selain hanya seperti angin berhembus dari barat ke timur,dengan apa mereka dapat mengusir rasa takut tersebut..? dengan ilmu "jawab mereka serempak",ilmu di dada akan membangkitkan semangat,semangat di jiwa akan mementahkan rasa takut saat menghadapi desingan peluru kompeni,adakah para pejuang tersebut yang berani berperang tampa secuil ilmu pun di bathin..? jawab mereka "tidak" bahkan menurut almarhum datuk salim (ex pasukan harimau kampar),kawan kawan seperjuangan nya saja yang ber agama non muslim pasti membekali diri dengan ilmu bathin saat maju berperang bahkan untuk tuk salim sendiri...saat belajar mengaji alif bata (juz amma) saja ingatannya telah ter arah mencari ilmu bathin untuk ikut berperang,aneh nya menurut beliau..saat mantera telah meresap di otak,laras senjata api milik kompeni terlihat seperti plastik,entah kemana rasa besi laras senjata tersebut....begitu lah sedikit pandangan para pejuang mengenai kondisi dalam peperangan mempertahankan kemerdekaan.
dari sekian puluh ilmu bathin untuk keselamatan dalam peperangan yang di hapal oleh tuk salim...sayang karena termakan usia dan terbuang waktu,hanya satu dua ilmu saja lagi yang masih beliau ingat saat bertemu dengan saya,salah satu ilmu tersebut beliau ingat bernama "ILMU HULU BOSI"dan dengan snang hati beliau mengijazahkan kepada saya untuk di sampaikan kepada anak cucu yang memerlukannya....

ILMU HULU BOSI

bismillah
hai bosi kocik asal mu buih nur muhammad
aku tau bontuok mu,...
pangkal mu berbontuok ini ( bentuk pangkal besi silahkan email penulis)
hulu mu berbontuok itu (bentuk hulu besi silahkan email penulis)
bebaliok hulu kepado pangkal
barakat alif hidup,ba mati.


keterangan
konon tidak banyak orang yang tau bahwa besi itu memiliki hulu dan pangkal....hulu segala besi akan menghasilkan sipat tajam dan pangkal segala besi akan menghasilkan sipat tumpul,kalau seorang pandai besi pada jaman dahulu,sebelum membuat parang atau laras senapan lantak,si pandai besi akan melihat secara bathin terlebih dahulu mana bagian hulu besi dan mana bagian pangkal besi,sebabnya yang dapat di buat tajam itu hanya hulu nya besi,jika terbuat tajam itu pada pangkal besi maka dapat di pastikan besi itu akan tumpul dan terkadang tidak menjadi,ada saja tidak menjadinya seperti setelah di asah tajam pecah lah,patahlah dan tak simetris lah,oleh sebab itu pada masa penjajahan,kerajaan belanda mengkhususkan beberapa pandai besi dari pribumi untuk di pekerjakan di negri belanda dan german untuk membuat laras senjata api,tidak banyak juga yang mengetahui bahwa dengan beberapa bait mantera mantera semula jadi,hulu besi yang tajam atau di buat untuk mencelakai lawan dapat di balik kan ke pangkal nya sehingga bila tajam akan tumpul atau rapuh dan bila untuk laras senjata api tidak meletup,soal reaksi nya saya rasa tidak perlu di ragukan lagi sebab telah di pakai cukup lama oleh salah satu pejuang kemerdekaan,walau kunci untuk menguasai ilmu kebathinan seperti ini bertitik tumpu pada kuat dan luas nya KEYAKINAN.
berbicara soal keyakinan pula...kunci berada pada keadaan,tiada ritual kebathinan yang paling kuat dan tinggi selain ritual keadaan,maksud saya..saat keadaan anda dalam situasi perang maka secara otomatis keyakinan anda kepada ilmu keselamatan dalam peperangan bangkit,itu sebab nya dalam ilmu semula jadi dari seantero tanah melayu,berguru ilmu harus sesuai dengan keadaan bahkan beberapa orang sengaja menunggu keadaan tertentu untuk berguru ilmu yang sesuai dengan keadaan tersebut,...nah jika pembaca tengah berada dalam keadaan yang seperti nya membutuhkan ilmu ini maka secara otomatis pembaca telah memiliki keyakinan kuat akan ilmu ilmu seperti ini,ini lah penyebab mengapa hampir semua ilmu semula jadi tidak memerlukan ritual puasa,zikir dan wirid.

bagaimana cara memakai nya
cukup di hapal hapal dulu hingga sebathin kalimat dan kunci kunci ilmu itu di otak dan bonak,saat keadaan memerlukan ilmu ini maka tinggal di baca satu kali saja maka sesuai dengan aturan alam,ilmu nya akan jadi....