di emailkan oleh bang RRK (rajaryzalkelayang@gmail.com)
Di dalam alquran nabi Adam di berikan larangan oleh allah untuk tidak mendekati sebuah pohon yang bernama QULDI,larangan tersebut bukan saja mendekati nya tetapi juga di larang memakan buah dari pohon quldi ini,beberapa hikayat dari para pendakwah larangan yang di maksud ini dapat juga di katakan di haramkan,walau secara intelegensi keislaman kalimat “haram” kurang sesuai untuk di pahami,sebab peristiwa pelarangan tersebut terjadi pada masa Nabi adam masih di alam surga bukan di muka bumi sehingga sangat ambigu jika di dalam surga yang telah di pastikan ter isi oleh segala sesuatu yang suci terdapat satu benda atau pohon yang bersipat haram.menurut beberapa guru ilmu tradisional semula jadi di bumi sumatera yang membimbing saya memahami hal hal unik berbagai rahasia rahasia agama,menyampaikan bahwa maksud yang tersirat dari pohon dan buah quldi ini bukanlah berbentuk kebendaan tetapi berbentuk “SIPAT”dimana allah mengharamkan untuk sementara Nabi adam menjamah atau melakukan hubungan badan kepada Siti hawa sampai suatu saat allah menikah kah kedua nya sehingga halal sebagai suami istri,dari informasi ini dapat kita renungkan bahwa “pernikahan” jauh lebih tua dari persetubuhan lawan jenis itu sendiri,walau pun nabi adam dan siti hawa telah sama sama menyukai,sama sama redho untuk menjamah dan di jamah tetapi mereka tetap harus menunggu sampai di nikahkan oleh allah,hal ini menjadi rujukan juga bagi kita anak cucu nabi adam bahwa walau pun kedua dua makhluk yang berlawanan jenis ini telah sama sama menyukai,sama sama redho..mereka tetap tidak bisa se enak nya saja melakukan persetubuhan,apapun alasannya mereka harus menunggu sampai di nikahkan oleh wali dan pak qadi....informasi semula jadi yang kedua ialah,para penyampai hikayat hikayat agama menyatakan bahwa ‘karena hasutan iblis maka nabi adam melakukan pelanggaran tersebut atau mendekati sekaligus memakan buah quldi’,ada yang patut kita renungkan sedikit yaitu..kejadian mendekati dan memakan buah quldi/melanggar larangan allah ini adalah kejadian yang menggemparkan kedua di alam surga dimana kejadian yang menggemparkan pertama ialah terusir nya makhluk yang bernama Dakzail sehingga mendapat gelar oleh para malaikat makhluk tersebut dengan nama IBLIS,..allah menyatakan selamanya iblis tidak akan dapat masuk ke surga kembali.
Mari kita runut kejadiannya dengan ter atur agar kita mendapat ilmu semula jadi dari pemahaman tersebut..terlepas dari salah dan benar nya informasi tersebut hanya allah yang maha tau,iblis telah di usir dari alam surga dan allah telah bersumpah bahwa iblis tidak akan bisa kembali lagi ke surga,lalu kejadian kedua terjadi di mana nabi adam melanggar aturan allah dengan mendekati dan memakan buah quldi karena hasutan iblis....ada yang missing link di sini,bagaimana mungkin iblis dapat menghasut dan membisik kan sesuatu kepada nabi adam sedangkan iblis dan nabi adam berada pada dua alam yang sangat jauh berbeda,laksana alam dunia dan alam barzah,bahkan keberadaan alam iblis yang telah di usir dengan alam surga tempat nabi adam berada jauh lebih tersekat dengan dinding yang super tebal,jadi bagaimana cara nya iblis dapat mendekati telinga nabi adam lalu membisik kan sesuatu hasutan sehingga nabi adam melakukan pelanggaran tersebut....masih menurut informasi dari guru guru ilmu tradisional semula jadi,bahwa sebenarnya nabi adam sendiri lah yang dengan keinginan nafsu nya melakukan pelanggaran tersebut,sebab nya ialah,nafsu sexualitas yang menyatu dalam bagian bagian nafsu induk yang di masuk kan ke tubuh nabi adam sebagai bagian pelengkap dari kemanusiaannya baru saja terjadi atau di miliki..layaknya manusia yang baru saja memiliki sesuatu maka sangatlah wajar sesuatu itu belum dapat di kuasai dan di kendalikannya secara sempurna,laksana seseorang yang baru membeli sebuah mobil lexus terbaru..maka sangat lah wajar jika banyak dari perangkat mobil lexus itu yang belum mampu di kuasai dan di kendalikan oleh orang tersebut,apalah lagi ini sesuatu yang bernama hawa nafsu,jika di kaji lebih mendalam bahkan hawa nafsu ini jauh lebih kuat,jauh lebih hebat,jauh lebih cerdik dari iblis dan malaikat sekalipun,di karena kan ini lah nabi adam yang masih baru memiliki nya belum mampu menunduk kan keinginan dan kehendak dari nafsu sexualitas tadi saat melihat betapa indah dan merangsang nya sosok dari makhluk yang bernama siti hawa tersebut,nafsu tadi membutakan akal dan ingatan sehingga larangan allah tadi terlanggar.....mendekati pohon quldi dan memakannya pun terjadi,dalam bentuk sipat dan kelakukan,persetubuhan antara nabi adam dan siti hawa pun terjadi sebelum pernikahan,perlu juga kita renungkan saat persetubuhan itu terjadi,nabi adam dan siti hawa telah terbentuk baik rupa maupun jasadnya secara utuh sempurna layaknya kita saat ini,begitu juga dengan siti hawa yang telah di kalamkan secara utuh,seperti wanita wanita anak cucu nya saat ini,jika di setubuhi oleh laki laki sehat dan normal maka siti hawa pun mengalami kehamilan sama seperti apa yang terjadi pada wanita sehat dan normal saat ini....setelah mengalami tiga kejadian besar ( kaji tiga kejadian ini dapat di pelajari pada ilmu anak nabi adam di surga) maka nabi adam di ampuni oleh allah kesalahan nya tersebut,setelah meminta ampun dan bertubat dengan segenap hati kepada allah ta’ala,lalu nabi adam teringat kepada tujuan awal penciptaannya yaitu untuk muka bumi,lalu nabi adam merasa malu hati berada di antara para malaikat yang suci dengan alam surga yang juga hanya di isi oleh makhluk makhluk dan benda yang suci,sedangkan dia walaupun telah di ampuni kesalahannya tetap saja bukan lah makhluk yang suci lagi...jadi akan sangat tidak harmonis rasanya jika dia menjadi ‘NILA SETITIK PADA SUSU SEBELANGA’ di alam surga jadi nabi adam berdasarkan kesepakatan berdua dengan siti hawa memohon kepada allah untuk di percepat waktu bagi penurunan mereka ke alam muka bumi,jadi perlu kita pahami bahwa allah tidak mengusir nabi adam ke muka bumi,tetapi nabi adam dan siti hawa berdua lah yang memohon kepada allah untuk di percepat di turunkan ke muka bumi,sejak awal kejadiannya pun nabi adam telah di qodo kan untuk turun ke muka bumi...jika sugesti di usir oleh allah kita gunakan untuk kaji semula jadi nabi adam,maka tampa di sadari kita telah menyamakan martabat dan marwah nabi adam nenek moyang kita dengan iblis yang juga di usir padahal kalimat usir allah(laknatullah) hanya terjadi satu kali selama alam allah ini ada,kesalahan dari pengusiran itu adalah kesalahan yang teramat besar melebihi dosa syirik (menyekutukan allah) sedangkan kesalahan nabi adam hanya lah pelanggaran bukan kejahatan.laksana kita di tilang oleh polisi...tilang bukanlah tindakan pidana (kejahatan) ,tilang hanya lah sebuah pelanggaran administrasi jadi sangat ambigu jika hanya melakukan pelanggaran hukumannya sama dengan pelaku kejahatan pidana.
Jadi allah tidak mengusir sedikit pun nabi adam dengan di turunkan ke muka bumi...nabi adam beserta siti hawa lah yang dengan kesadarannya dan nurani nya meminta di percepat turun ke muka bumi..ya kan ngak enak aja kalau setiap hari berada bersama sama di tengah tengah para malaikat yang suci di surga sedangkan mereka tidak sesuci dulu lagi sebelum melakukan pelanggaran....nah di sini lah puncak dari kekuatan ghaib NIKAH GHAIB ATAU NIKAH BATHIN yang telah melegenda sebagai ilmu pengasihan tingkat tinggi di nusantara ini.sebelum allah turunkan nabi adam ke muka bumi..sebagai bentuk di terima nya taubat mereka maka allah subhana wa’tala MENIKAH KAN mereka terlebih dahulu agar saat sampai di muka bumi mereka telah halal melakukan apa saja untuk beranak pinak...nah allah memerintahkan satu makhluk DUA MAKHLUK SEBAGAI WALI DAN QADI BAGI NABI ADAM DAN SITI HAWA,kedua makhluk ini lah yang di berikan kuasa oleh allah menikahkan nabi adam hingga ke anak cucu nabi adam tersebut..wali dan qadi ghaib ini akan selalu menjadi wali dan qadi bagi seluruh anak cucu adam yang menikah,kedua makhluk ini lah yang menjadi sumbu asal dan ilmu pengasihan NIKAH BATHIN ATAU NIKAH GHAIB,kedua makhluk ini bukan malaikat dan bukan juga bangsa jin,mereka adalah makhluk yang sama jasadnya seperti jasad nabi adam dan siti hawa tetapi bersipat ghaib....banyak penulis keilmuan nikah bathin di internet yang menyatakan bahwa nabi adam dan siti hawa itu di nikah kan oleh malaikat jibril...tentu saja hal ini menjadi rancu sebab malaikat jibril tugas penciptaannya sebagai malaikat yang mengantarkan wahyu wahyu allah bukan malaikat yang mengurusi tetek bengek pernikahan,sesungguhnya allah itu menciptakan wali dan qadi pada setiap kejadian,begitu juga dengan asal muasal nya nikah/pernikahan manusia ini,juga ada wali dan qadi nya...kedua makhluk allah ini memiliki nama layaknya makhluk allah lainnya...bagi pengamal nikah bathin atau nikah ghaib kedua nama dari wali dan qadi pernikahan nabi adam dan siti hawa di surga ini wajib di seru dalam bait bait doa maupun versi mantera nikah bathin melayu Riau,kelebihan atau kharomah dari wali dan qadi ghaib pernikahan nabi adam dan siti hawa ini mampu membuat bathin dua pasangan yang berbeda tempat merasa sudah menikah secara syah sehingga ikatan bathin menjadi erat sulit di pisahkan oleh siapapun kecuali hanya oleh allah ta’ala,dampak nya pada kehidupan nyata dapat membuat pengasihan sangat erat antara laki laki dan perempuan yang tengah mencari jodoh,sangat berdampak juga bagi mengharmoniskan kembali rumah tangga yang tengah retak/di ambang perceraian...menciptakan rasa kasih sayang yang sangat sejuk antara bawahan dan atasan di tempat kerja,memanggil kembali anak anak yang telah membenci salah satu orang tua nya,mengembalikan pasangan yang berzina/berselingkuh dan lain sebagainya dalam bingkai koridor ilmu ilmu pengasihan tingkat tinggi baik umum atau pun khusus......bagi pembaca umum,silahkan nanti berguru kepada peserta yang mengikuti ijazahan ilmu ilmu pilihan sebab kaji lengkap semula jadi nikah bathin ini saya ijazahkan dan bimbingkan kepada peserta ijazahan ilmu ilmu pilihan saja khusus nya pada ilmu anak nabi adam di surga,semoga guru guru baru ilmu ilmu semula jadi ini nanti nya dapat membhaktikan keilmuannya kepada orang orang yang membutuhkan.amin allah humma amin.
