Selasa, 02 Mei 2017

GENDAM BANG UJANG(WONG KITO GALO)





   rajaryzalkelayang@gmail.com
Mumpung libur panjang 3 hari jadi punya cukup waktu kosong,iseng iseng mengingat pengalaman dulu dulu bertemu dengan berbagai karakter kawan di rantau,..merantau itu jika di renung renungkan lebih banyak indah nya dari pada sakit nya,walau makan adalah sesuatu yang sangat berharga bak intan permata saking sulit mendapatkannya namun perjalanan,pengalaman dan pergaulan bersama kawan kawan seperantauan sungguh telah dapat menggantikan rasa lapar walau hanya sementara...saya memanggilnya bang ujang seorang pemuda dengan umur 3 tahun di atas saya saat itu,dia berasal dari ranah sriwijaya palembang sumatera selatan,walau pun saya berasal dari tanah melayu Riau namun karena kedekatan saya dengan pak ahmad jaya cukup lama (adik nya pak almarhum taufiq kemas) sehingga saya dapat pasih berbahasa palembang,lagi pun bahasa kelayang kampung saya juga tidak begitu jauh bunyi konsonan dan logat nya dengan bahasa lubuk linggau palembang sehingga persahabatan saya dengan bang ujang semakin kental dan akrab..saking akrab  dan sama sama susah nya di rantau,rokok pun kerap di hisab sebatang berdua,dengan aturan pemilik rokok menghisab 3 kali hisapan dan yang meminta menghisab dua kali hisaban...heheheee..ahh waktu memang sangat cepat berlalu dan setiap masa ada hikmah nya yang selalu berbeda beda,tidak akan ada kesamaan pada setiap masa pada hakikatnya,semoga rahmat,kesehatan dan kesuccessan selalu menyertai bang ujang yang entah di mana kini berada..amin allah humma amin.
Bang ujang menurut saya seorang perantau sejati,memiliki banyak sekali pantangan dalam merantau...di larang mencuri,di larang mencaci,di larang berzina dan yang paling berat di larang menggunakan ilmu ghaib nya di negri sendiri,jadi sejak berangkat dari kampung bang ujang memang bertujuan mencari rezeki di luar negri..jadi sesampai nya di batam maka setiap sebulan sekali dia berangkat menyebrang ke singapore,dua minggu di singapore menyebrang ke johor malaysia dan dua minggu berikut nya di akan berangkat ke brunei,..nah biasanya di negri brunei dia agak lebih lama bekerja sebagai supir taxi,setelah mendapatkan cukup rezeki barulah dia pulang kembali ke batam untuk mengirimkan uang kepada orang tuanya,..bang ujang memiliki 8 adik perempuan semua dan hanya dia seorang laki laki yang paling tua sehingga tanggung jawabnya begitu besar kepada kedua orang tua dan adik adiknya,..allah sungguh maha adil,bang ujang di berikan satu ilmu oleh leluhur nya sehingga mempermudahnya dalam mencari rezeki untuk keluarga nya padahal waktu itu dia masih bujangan,menurut dia..hampir 6 bulan lamanya setiap malam,bang ujang di bangunkan oleh datuknya yang telah wafat untuk membaca alquran,dan setelah di bangunkan itu tubuhnya bergerak sendiri mengambil wudhuk dan membaca alquran walau pikirannya menolak karena mengantuk dan lelah,..dan surat yang selalu terbuka setiap kali dia melakukan fenomena itu ialah surat THAHA,ber ulang ulang kali dia mencoba membuka surat yang lain namun lembaran kertas tersebut terasa berat dan lengket namun jika tangannya membuka surat thaha,alquran begitu mudah terbuka..lebih aneh nya lagi setiap mulut nya sampai pada bacaan surat thaha ayat 115,maka dia akan mengulang ulang bacaan pada ayat tersebut,mulut dan otak nya tak mampu membaca ayat lainnya seperti lupa,sehingga yang terjadi ialah dia akan terus mengulang ulang bacaan ayat ini sebanyak 115x,setelah itu barulah tiba tiba dia dapat membaca kembali ayat lainnya sampailah surat thaha itu selesai,lama lama dia berpikir..ada apa dengan surat thaha tersebut dan mengapa pula setiap sampai pada bacaan ayat 115 itu dia menjadi lupa dan tak bisa membaca ayat lainnya,..selama 6 bulan pikiran itu berkecamuk dan ending nya pada suatu hari saat akan mengurus pasport di kota palembang,mungkin karena kurangnya imformasi uang yang di bawa jauh dari cukup untuk biaya membuat pasport,saat pembayaran dia terbaca ayat 115 surat thaha tersebut,tiba tiba saja kasir pembayaran lupa jumlah biaya membuat pasport tersebut sehingga kasir sendiri yang bertanya berapa biaya pembuatannya..maka dia spontan saja menyebut jumlah uangnya dan di terima oleh kasir...alhamdu lillah pasport sudah di tangan,kini bagaimana caranya hendak pulang sebab uang pun telah ludes habis,terpikir olehnya untuk naik saja dulu mobil angkutan nanti sampai di rumah baru bilang sama supir nya untuk di bayar,sebab uang di rumah masih ada kalau hanya untuk sekedar ongkos mobil,maka naik lah dia mobil ke arah lubuk linggau...namun di tengah perjalanan,penumpang di mintai ongkos,sebab memang begitu aturannya,bang ujang kelabakan lagi dan entah dari mana ide nya..terbaca kembali ayat 115 surat thaha tersebut,stokar mobil angkutan tersebut kembali bertanya kepada bang ujang,berapa ongkos ke lubuk linggau...nah bang ujang dapat kembali diskon namun kini mau di sebut berapa juga tak tau sebab uang di kantong benar benar tidak ada,jadi dia jujur saja kepada stokar tersebut bahwa uang nya memang lagi tidak ada tetapi nanti sesampai nya di rumah dia akan membayarkan ongkos nya,..sesampainya di rumah,dia meminta tolong kepada supir untuk menunggu sebentar sebab dia akan mengambil uangnya,baru saja dia masuk ke pintu rumah itu mobil sudah langsung tancap gas alias berangkat,...bang ujang kaget juga namun dia berkata lagi dalam hati “ supir itu barangkali lupa”.
Setelah sampai di pulau batam,bang ujang bekerja sebentar di PT DERMOT ( perusahaan galangan kapal bonafit) suatu hari saat melakukan check up engine setelah kapal selesai di service,para mechanik harus ikut saat test drive kapal tersebut sebelum di lakukan pembayaran service,..jadi kapal berlayar lah test drive ke singapore,sesampai nya di singapore bang ujang harus membawa laporan ke office perusahaan induk pt dermot singapore,salah nya bang ujang lupa tidak bawa pasport atau lebih tepatnya pasport yang telah di siapkan untuk naik ke darat terlupa di bawa,jadinya saat berada di check point,..bang ujang di tolak masuk,saat seperti ini lah terbaca kembali ayat 115 surat thaha tersebut,apa yang terjadi..? pemeriksa check point tiba tiba memanggil nya kembali dan malah bertanya hendak kemana,mengapa dari tadi belum juga masuk,alhamdu lillah bang ujang dapat masuk ke tanah singapore dengan di antar langsung oleh salah satu karyawan pemeriksaan tersebut....tiga kali pengalaman super aneh ini telah menyadarkan bang ujang bahwa leluhur nya yang datang memerintahkan untuk membaca surat thaha tersebut ternyata telah memberikan sebuah ilmu ghaib yang berlandaskan shahih alquran dimana dapat dia gunakan sebagai niat awal nya untuk dapat bekerja di luar negri,maka dengan keyakinan penuh maka bang ujang memutuskan untuk berhenti bekerja dari perusahaan di batam lalu berniat berangkat mencari rezeki di luar negri,....hari itu saat akan berangkat,saya telah ber ulang ulang kali mengingatkan bahwa ‘jangan lupa pasport nya di bawa bang’dan ternyata saat sudah sampai di pelabuhan s’pore...pasport nya benar tertinggal di batam,menurut dia mau balik tentu akan menghabiskan uang dan mau masuk tentu pasti di tangkap sementara dia telah berbaris di barisan pintu masuk kedatangan pelabuhan singapore,mana antri nya sangat panjang lagi..heheee...dalam keadaan seperti itu lah,dia niat kan secara khusus membaca ayat 115 surat thaha tersebut dengan cara yang di duga duga saja,saat tiba di hadapan karyawan imigrasi s’pore..karyawan tersebut malah menyalami dia dan ngobrol sangat akrab seperti seorang kawan lama tak berjumpa..alhamdu lillah dia masuk ke negri singapore dan dua minggu bekerja sebagai supir taxi...sejak itu bang ujang bekerja di beberapa negri yang telah di sebutkan tadi tampa menggunakan pasport,cukup dengan menggunakan pasport ayat 115 surat thaha,lagian pun selama bekerja di luar negri bang ujang tidak pernah melakukan tindakan pidana atau masalah,adat sebagai orang melayu palembang tetap di jaga nya,mencari rezeki yang halal dengan cara yang baik adalah amanah dari orang tuanya....pernah sekali dia menggunakan pasport masuk ke brunei,malah di tolak masuk...hingga dia lebih yakin menggunakan pasport surat thaha saja dari pada pasport negara...heheeeeeeee

Kisah dan pengalaman ini baru dia ceritakan setelah saya berkawan selama kurang lebih 6 tahun dengan dia,dan tak lupa saya meminta agar keramat ilmu nya ini di ikhlas kan untuk saya,sebagai mahar tetap saya serahkan sejumlah uang sekitar satu juta tujuh ratus ribu rupiah kepada orang tuanya,dia tidak mau menerima mahar dari saya tersebut oleh karena itu dengan seijin nya saya kirimkan kepada orang tua nya,pada jaman itu kan ilmu gendam juga mahar nya sudah jutaan di majalah mysteri,jadi saya sama kan sajalah berguru kepada dia dengan berguru kepada paranormal di majalah mysteri...masuk akal kan..cukup lama juga saya mengamalkan ilmu gendam bang ujang ini,..alhamdu lillah jika di lakukan sebathinnya dengan benar maka reaksi nya sangat lah kuat untuk menimbulkan daya gendam,apalagi karena ini ayat alquran maka tentu saja rasa yakin saya jauh lebih tinggi.penggunaannya pun sesuai kondisi,jika di rasa ilmu gendam tradisional seperti pukau yang lebih tepat maka saya akan gunakan ilmu pukau namun jika di rasa lebih tepat gendam alquran maka saya akan gunakan ilmu gendam al hikmah...jika pembaca berminat mengamalkannya maka dapat di amalkan dan di gunakan seperti berikut
“setiap jam 11 malam,bangunlah..ambil lah wudhuk lalu sholat sunnah dua rakaat...setelah selesai buka lah alquran surat thaha,lalu bacalah surat tersebut (wajib membaca nya di alquran tidak boleh di hp atau media lain) sampai pada ayat 115,ulangi bacaannya sebanyak 115x,setelah itu baru lanjutkan pada ayat lainnya hingga selesai,lakukan tata cara ini sampai pembaca hapal secara otomatis ayat 115 tadi,jika telah hapal secara otomatis bukan karena hapalan tetapi karena membaca nya berulang ulang di alquran,ini tanda pasti ilmu gendam tersebut telah aktif dan pasti siap untuk di gunakan....ingat! jangan di hapal tetapi biarkan otak hapal sendiri secara otomatis karena sering membaca berulang ulang ayat 115 tersebut”...cara menggunakannya pun mudah,apabila hati anda kaget sedikit saja atau cemas sedikit saja,maka langsung bacalah dalam hati satu kali saja”.
Sebagai rasa terima kasih dan hubungan penerima ilmu dengan pemberi ilmu,...saya minta tolong tawasulkan saja satu dua kali pahala bacaan surat alfateha kepada bang ujang,saya lupa nama lengkapnya namun saya yakin nama bang ujang adalah nama asli dari awal namanya,semoga bang ujang sejahtera selalu di dimana pun berada...amin,amin,amin ya allah humma barkoallahu fiddunya wal akhiroh.